Rindu kadangkala bisa merajam hati hingga pilu.
Ketika kita tak sanggup mengucap kata,
untuk mematahkannya.
Sudah bermusim-musim aku termenung di sini
Berdiri di antara ribuan cemas dan tumpahan resah.
Dengan setangkup harap, aku menunggu pintu itu
terbuka. Meski tersaji hampa di dalamnya.
Kemarilah, papahlah aku untuk memasuki pintu itu.
Sebab kakiku lumpuh, pundakku terlalu berat
memanggul rindu.
Sekali lagi,
Tzinkan aku masuk ke. dalamnya.
Ini sepotong hati, dan segelas air embun pagi hari
Ketika kita tak sanggup mengucap kata,
untuk mematahkannya.
Sudah bermusim-musim aku termenung di sini
Berdiri di antara ribuan cemas dan tumpahan resah.
Dengan setangkup harap, aku menunggu pintu itu
terbuka. Meski tersaji hampa di dalamnya.
Kemarilah, papahlah aku untuk memasuki pintu itu.
Sebab kakiku lumpuh, pundakku terlalu berat
memanggul rindu.
Sekali lagi,
Tzinkan aku masuk ke. dalamnya.
Ini sepotong hati, dan segelas air embun pagi hari
Pada
saatnya nanti, ketika cinta bersambut, semua pasti indah bahkan lebih
indah dari yang kita bayangkan, yang perlu kita lakukan hanyalah belajar
berdamai dengan perasaan kita sendiri. Menghayati sesungguhnya kita itu
tak sebatas memiliki dan saling menyayangi semata. Tapi menjadikan dua
hati menjadi satu di dua raga yang berbeda.
Judul | Bukan Untukmu |
No. ISBN | 9786021588345 |
Penulis | Dien Limi |
Penerbit | Rumah Oranye |
Tanggal terbit | Januari - 2014 |
Jumlah Halaman | - |
Berat Buku | 260 gr |
Jenis Cover | Soft Cover |
Dimensi(L x P) | - |
Kategori | Fiksi |
Bonus | - |
Text Bahasa | Indonesia ·· |
Lokasi Stok | gudang bukukita |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar