Senin, 24 Oktober 2011

Pantji Tengkorak #1-#5 (Tamat)

Panji Tengkorak
> Penterjemah : SD Liong
> Edisi : Hard cover
> Terdiri dari: 5 jilid
> jilid 1 = 359 halaman
> jilid 2 = 360 halaman
> jilid 3 = 354 halaman
> jilid 4 = 367 halaman
>  jilid 5 = 356 halaman
> Kertas : HVS
> Format: 15 x 21 cm

JILID 1
Tiada awan bertebaran di langit, mengapa kawanan gagak melayang-layang?
Tiada rumput tumbuh di gurun, mengapa banyak orang telentang?

Itulah padang pasir Pek-liong-tui atau yang disebut juga gurun Gumutak,wilayah Giok-bun-koan yang terletak di luar perbatasan sebelah barat daya negeri Tiongkok,. Sekalipun tidak seluas dan sehebat gurunn Sahara atau Gobi, namun Pek-liong-tui (tumpukan naga putih) tak kurang hebatnya...

...Tiba-tiba dari udara tampak melayang turun tiga lembar daun, pada setiap daun tertusuk sebatang jarum emas yang pangkalnya terikat sehelai sutera merah. Salah satu di antaranya bergoyang-goyang terhembus angin, tampak ada lukisan tengkorak di atas tulang bersilang, itu ciri si Panji tengkorak yang membuat setiap orang bergidik.

JILID 2
...Setelah Sigkoan Ling datang, baru berkatalah dia dengan tersenyum, 'Khasiat istimewa mata katak biawak dan totokan ajaib si orang tua dalam goa ternyata telah membuat dirimu menjadi lain daripada yang lain. Tadi telah kugunakan ilmu berjalan cepat 'Ling-hi-poh' (bayangan berjalan), suatu ilmu berjalan cepat yang jarang ada dalam dunia persilatan. Berpuluh tahun lamanya kuyakinkan ilmu itu, tapi nyatanya aku hanya berhasil meninggalkan kau dalam jarak dua puluhan tombak saja, sungguh suatu hal yang tidak kusangka sama sekali...

JILID 3
...kiranya kesepuluh batangjarum Panji tengkorak asli itu tetap tak dapat menghalangi Sugong Yau, pemimpin Hian-im-kau yang sudah seperti terasukan setan. tahu bahaya mengancam, tak mau dia menghindar, karena dengan penghindara itu berarti akan tersusul oleh lawan, maka dengan mengerahkan tenaga Lwekang Hian-im-khi-keng ke arah lengan dan bahu kiri, dia hanya miring ke sebelah kanan sedikit serta tetap kecang larinya ke puncak ruangan.
Jarum Toh-hun-kim-cian si Panji tengkorak jahat Ki Thian-koat dan Panji tengkorak berbudi Cu Bing sudah cukup menggemparkan orang, tapi jarum si Panji tengkorak asli lebih dahsyat lagi, ilmunya pun lebih tinggi dasri kedua duplikatnya itu. Karena sangat yakin akan kekebalan Lwekang Hian-im-khi-keng, Sugong Yau salurkan tenaga itu untuk melindungi lengan bahu kirinya yang terancam, tapi begitu tujuh dari 10 batang jarum maut itu menyusup ke bagian tubuh, seketika itu pecahlah kekebalan Hian-im-khi-keng. Dengan menjerit keraas tubuh pemimpin Hian-im-kau itu jatuh ke bawah....

JILID 4
...'Ia adalah adik Pek-tiap Ciu Ni, kalau tak salah namanya Ceng-Tiap Ciu San. Karena kehilangan Ciu Ni, Loji uring-uringan dan menyuruh kami berdua menculik saudaranya' jawab Ting Hui.
Kembali Ting Jan mendengus hidung, 'Loji memang banyak tingkah, sudah membinasakan Tacinya masih hendak mencelakai adiknya. Apakah tak kuran gjumlah gadis cantik pengisi istana kita, sampai dia perlu menculik anak gadis keluarga orang gagah yang ternama...'
Habis berkata, dia lalu hebdak membuka jalan darah Liu Jwe yang 'tertotok'...

JILID 5
Cukat Ih menuturkan tentang keadaan kaum persilatan di daerah Tionggoan, tatkala Pak-eng menanyakan maksud kedatangan mereka ke padang pasir situ, dengan terus terang Cukat Ih lalu memberitahunya. Dia hendak mencari jejak kedua Suhengnya dan seorang perempuan berkerundung, ternyata walau pun menjadi cikal -bakal daerah padang pasir, tetapi Pak-eng tak mengetahui tentang kejadian di gurun pasir. Dia menyesal tak sanggup memberi bantuan seperlunya untuk menyelidiki...


Display Buku

Rp 500.000
Hemat Rp 75.000
Rp 425.000


 
Judul Pantji Tengkorak #1-#5 (Tamat)  
No. ISBN
Penulis S.D. Liong 
Penerbit Pantja Satya 
Tanggal terbit Oktober - 2011 
Jumlah Halaman
Berat Buku 2750 gr
Jenis Cover Hard Cover 
Dimensi(L x P) -
Kategori Saduran 
Bonus
Text Bahasa Indonesia ··
Lokasi Stok gudang bukukita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar