Minggu, 04 Desember 2011

G30S 1965, Perang Dingin, dan Kehancuran Nasionalisme; Pemikiran Cina Jelata Korban Orba

Meskipun buku ini berangkat dari pengalaman hidup Tan Swie Ling, seorang eks tapol G30S, tetapi penulis tidak cerita sedikit pun tentang orangtua, tempat kelahiran, sekolah, aktivitas-aktivitas politiknya ketika masih muda, dsb. Riwayat hidupnya "dimulai" pada 1 Oktober 1965, ketika dia dapat berita tentang G30S. Saat dia harus mulai sembunyi dan membantu mencari tempat aman untuk Ketua PKI terakhir, Sudisman. Lantas akhir tahun 1966, keduanya ditangkap karena dikhianati Ketua Komisi Verifikasi PKI dan anggota CC, Sujono Pradigdo yang takut disiksa. Selama 13 tahun, dia dipenjara sambil disiksa secara buas dan sadis. Setelah lepas, dia–seperti eks tapol lainnya–harus mengalami segala macam penghinaan, diskriminasi, ancaman dan pemerasan. Tetapi dia tak patah hati, otaknya tidak ambruk, semangat dan disiplinnya tetap utuh. Dan inilah refleksinya atas G30S, awal dari kehancuran nasionalisme Indonesia dan Indonesia itu sendiri.

Display Buku



Rp 110.000
Hemat Rp 16.500
Rp 93.500

i
 
Judul G30S 1965, Perang Dingin, dan Kehancuran Nasionalisme; Pemikiran Cina Jelata Korban Orba  
No. ISBN 9789793731865 
Penulis Tan Swie Ling 
Penerbit Komunitas Bambu 
Tanggal terbit 2011 
Jumlah Halaman
Berat Buku 700 gr
Jenis Cover Soft Cover 
Dimensi(L x P) -
Kategori Sosial-Politik 
Bonus
Text Bahasa Indonesia ··
Lokasi Stok gudang bukukita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar