Ini adalah syair-syair aktivis partai. Kesadaran
politik dan pengalamannya bergelut di gerakan rakyat menambah bobot
kandungan syair-syairnya. Buku ini oleh penerbitnya dimaksudkan sebagai
salah satu cara untuk mewujudkan seni menjadi massal, agar kesenian bisa
jadi media mengekspresikan permasalahan yang ada di sekitar kita.
Syair-syair dalam buku ini merupakan gambaran kisah nyata kehidupan yang
dilakoni anak-anak petani miskin dan keresahan kaum muda.
***
Kita tak bicara apakah penyair lebih tertarik keinginan verbal dan slogan politik, atau condong ke syarat estetik agar nikmat dieja. Kita bicara pengalaman sosial-kebangsaan yang menjelma energi. Ya, energi menjadi puisi, bergolak dari jiwa Chairil, Thukul, Rendra termasuk Agus Jabo...
- SIHAR RAMSES SIMATUPANG, Jurnalis dan Penulis Sastra
Terus
terang, membaca puisi ini, menjebak saya ke ranah sentimentil, sesaat
terbakar. Agus Jabo yang saya kenal, adalah sosok yang hemat dengan
kata-kata, apalagi berbaris puisi. Nyatanya, kata demi kata terujar
tanpa bungkusan basa-basi. Jabo menyeret masa lalunya, mimpi-mimpinya,
kegelisahan, juga rasa cinta sekaligus kemerahannya, dengan indah dan
jujur.
Puisi ini menjadi perekat dan perjalanannya, Ia hadirkan dirinya dalam banyak rupa; sebagai pimpinan, kawan, saudara, dan anak dari seorang ibu. Bagi orang-orang yang mengenalnya, puisi ini menjadi puisi kolektif, karena ada banyak perisitiwa dan nama disebut. Banyak cerita tentang masa kecil, menjadi ungkapan kerinduan Jabo akan sesuatu yang sederhana, walau terkesan naif.
NURAINI, Srikandi Demokrasi Indonesia
Dengan segala rasa dan kesederhanaan dalam syairnya AGUS JABO mampu untuk terus menerus membakar jiwa semangat perlawanan serta memaksa kita berpikir berulang ulang dan segera bergerak tegak untuk bagaimana menumbuhkan semangat embangun negeri
- RIZAL ABDULHADI, musisi balada
Puisi ini menjadi perekat dan perjalanannya, Ia hadirkan dirinya dalam banyak rupa; sebagai pimpinan, kawan, saudara, dan anak dari seorang ibu. Bagi orang-orang yang mengenalnya, puisi ini menjadi puisi kolektif, karena ada banyak perisitiwa dan nama disebut. Banyak cerita tentang masa kecil, menjadi ungkapan kerinduan Jabo akan sesuatu yang sederhana, walau terkesan naif.
NURAINI, Srikandi Demokrasi Indonesia
Dengan segala rasa dan kesederhanaan dalam syairnya AGUS JABO mampu untuk terus menerus membakar jiwa semangat perlawanan serta memaksa kita berpikir berulang ulang dan segera bergerak tegak untuk bagaimana menumbuhkan semangat embangun negeri
- RIZAL ABDULHADI, musisi balada
|
Rp |
|
Hemat Rp 4.200 | |
Rp 23.800 | |
Judul | Negeriku : Syair-syair Perjuangan |
No. ISBN | 0665605339520 |
Penulis | Agus Jabo |
Penerbit | Jaker |
Tanggal terbit | 2010 |
Jumlah Halaman | - |
Berat Buku | - |
Jenis Cover | Soft Cover |
Dimensi(L x P) | - |
Kategori | Kisah Nyata |
Bonus | - |
Text Bahasa | Indonesia ·· |
Lokasi Stok | gudang bukukita |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar