Selasa, 09 April 2013

Pluralitas dan Pluralisme Agama

keniscayaan Pluralitas Agama sebagai Fakta Sejarah dan Kerancuan


Fenomena keragaman agama merupakan salah satu persoalan yang dihadapi oleh pemikiran keagamaan. Eksistensi komunitas yang di dalamnya orang-orang dari berbagai tradisi agama hidup bersama dan ekspansi hubungan sosial berikut komunikasi di gerbang milenium ketiga merupakan alasan-alasan untuk memperhatikan isu penting ini. Persoalan utamanya adalah bagaimana cara untuk memahami dan rnenjelaskan secara lebih baik ihwal karagaman agama tersebut? Apakah salah satu dari agama yang ada merupakan satu-satunya agama yang autentik, sempurna, dan hakiki sementara agama lain tidak sah? Atau, mungkinkah kita malihat cahaya kebenaran di semua agama dunia sehingga mereka dianggap sebagai cermin-cermin yang berbeda yang memantulkan cahaya kebenaran dan keselamatan?


Apabila hanya panganut salah satu agama tertentu yang bisa meraih keselamatan, maka bagaimana halnya dengan rahmat, cinta, petunjuk Tuhan dapat dipahami? Di sisi lain, jika kemungkinan keselamatan mencakup semua penganut agama yang berbeda tadi, maka bagaimana bisa orang-orang yang berbeda dengan keyakinan agama yang berbeda secara radikal meraih keselamatan? Pertanyaan-pertanyaan penting dan problematis tersebut merupakan problem-problem utama keragaman agama. Para pemikir Muslim telah mencoba mendedah pertanyaan-pertanyaan tersebut menurut kecenderungan dan posisi intlektual mereka. Secara jelas, tak satu pun dari jawaban yang mereka berikan betul-betul sempurna dan final, sehingga pintu tetap terbuka untuk diskusi lebih jauh.


Semulia apa pun tujuan mereka yang telah mengkampanyekan pluralisme religius dan sedalam apa pun simpati kita kepada perjuangan mereka melawan intoleransi yang telah berurat teologis mereka gagal. Dan kegagalan itu tidak berkaitan dengan apa yang ditemukan dalam filosofi politik liberal. Agar bisa melihat kegagalan ini, pertama-tama kita perlu mengenali garis besar perkembangan historis dan ide sentral dari liberalisme religius dan liberalism politik. Menurut pluralism non-reduktif, keyakinan yang benar diperlukan tetapi tidak penting untuk keselamatan. Keyakinan benar tidak penting dalam arti bahwasanya boleh jadi seseorang selamat karena karunia Allah meskipun kewajiban ini tidak dipenuhi. Pelbagai tingkat pluralisme non-reduktif akan memberi peluang perbedaan secara relatif dari keyakinan yang benar.

Display Buku

Rp 40.000
Hemat Rp 6.000
Rp 34.000


 
Judul Pluralitas dan Pluralisme Agama  
No. ISBN
Penulis Dr. M. Legenhausen 
Penerbit Sadra Press 
Tanggal terbit 2010 
Jumlah Halaman
Berat Buku 300 gr
Jenis Cover Soft Cover 
Dimensi(L x P) -
Kategori Islam 
Bonus
Text Bahasa Indonesia ··
Lokasi Stok gudang bukukita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar